JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta investasi di sektor sumber daya manusia (SDM) ditingkatkan. Hal ini mengingat, kompetisi di era globalisasi semakin ketat.

"Untuk itu saya ingin menekankan bahwa investasi di bidang SDM termasuk melalui pemberian beasiswa perguruan tinggi, pendanaan riset merupakan investasi yang sangat penting bagi negara kita untuk maju di masa yang akan datang," ungkap Jokowi di Jakarta, Selasa (7/3).

Dia menambahkan, di tahun 2020 hingga 2030, Indonesia diprediksi mendapat bonus demografi. Dengan demikian, sekitar 13 tahun mendatang Indonesia memiliki banyak SDM yang produktif.

"Dan untuk menyambut bonus demografi tersebut, pemerintah akan bekerja lebih fokus lagi. Bukan hanya pada upaya menghadirkan pemerataan akses pendidikan dasar dan menengah yang seluas-luasnya bagi seluruh rakyat Indonesia khususnya dari kalangan yang tidak mampu tetapi juga pada upaya membuka kesempatan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi melalui optimalisasi pemberian beasiswa LPDP," jelas Jokowi.

Hal penting lain yang perlu disiapkan pemerintah adalah peningkatan kualifikasi pendidikan tinggi di Tanah Air. Jokowi mengingatkan, hingga saat ini, kualifikasi pendidikan Indonesia masih kalah dari Malaysia.

"Kualifikasi pendidikan tinggi di indonesia hanya 7,2 persen dari angkatan kerja. Bandingkan dengan Malaysia yang sudah mencapai 20,3 persen atau negara-negara OSCD (Organisation for Economic Co- operation and Development) sebesar 40,3 persen," imbuhnya.

Di samping itu, lanjut dia, jumlah insinyur per satu juta penduduk Indonesia hanya mencapai 2.671 lebih rendah dari Malaysia yang menyentuh angka 3.333. Sementara Vietnam sudah menyentuh angka 9.037 dan Korea Selatan sebanyak 25.309.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, selama ini LPDP sudah mengelola sebagian alokasi dana pendidikan dari APBN dalam bentuk beasiswa untuk menempuh pendidikan S2 maupun S3. LPDP sudah menyalurkan beasiswa kepada 16.295 orang yang terdiri dari 8.406 beasiswa dalam untuk negeri dan 7.889 penerima beasiswa luar negeri.

"Namun perlu saya ingatkan dalam investasi pembangunan SDM ini harus betul-betul fokus, tepat dan harus betul-betul terarah. Untuk itu saya minta program LPDP baik program beasiswa pendanaan riset maupun rehabilitasi pelayanan infrastruktur pendidikan untuk lebih dipotimalkan lagi," ucapnya. (***)

Beasiswa LPDP Dibuka, Ayo Daftar !


JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta investasi di sektor sumber daya manusia (SDM) ditingkatkan. Hal ini mengingat, kompetisi di era globalisasi semakin ketat.

"Untuk itu saya ingin menekankan bahwa investasi di bidang SDM termasuk melalui pemberian beasiswa perguruan tinggi, pendanaan riset merupakan investasi yang sangat penting bagi negara kita untuk maju di masa yang akan datang," ungkap Jokowi di Jakarta, Selasa (7/3).

Dia menambahkan, di tahun 2020 hingga 2030, Indonesia diprediksi mendapat bonus demografi. Dengan demikian, sekitar 13 tahun mendatang Indonesia memiliki banyak SDM yang produktif.

"Dan untuk menyambut bonus demografi tersebut, pemerintah akan bekerja lebih fokus lagi. Bukan hanya pada upaya menghadirkan pemerataan akses pendidikan dasar dan menengah yang seluas-luasnya bagi seluruh rakyat Indonesia khususnya dari kalangan yang tidak mampu tetapi juga pada upaya membuka kesempatan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi melalui optimalisasi pemberian beasiswa LPDP," jelas Jokowi.

Hal penting lain yang perlu disiapkan pemerintah adalah peningkatan kualifikasi pendidikan tinggi di Tanah Air. Jokowi mengingatkan, hingga saat ini, kualifikasi pendidikan Indonesia masih kalah dari Malaysia.

"Kualifikasi pendidikan tinggi di indonesia hanya 7,2 persen dari angkatan kerja. Bandingkan dengan Malaysia yang sudah mencapai 20,3 persen atau negara-negara OSCD (Organisation for Economic Co- operation and Development) sebesar 40,3 persen," imbuhnya.

Di samping itu, lanjut dia, jumlah insinyur per satu juta penduduk Indonesia hanya mencapai 2.671 lebih rendah dari Malaysia yang menyentuh angka 3.333. Sementara Vietnam sudah menyentuh angka 9.037 dan Korea Selatan sebanyak 25.309.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, selama ini LPDP sudah mengelola sebagian alokasi dana pendidikan dari APBN dalam bentuk beasiswa untuk menempuh pendidikan S2 maupun S3. LPDP sudah menyalurkan beasiswa kepada 16.295 orang yang terdiri dari 8.406 beasiswa dalam untuk negeri dan 7.889 penerima beasiswa luar negeri.

"Namun perlu saya ingatkan dalam investasi pembangunan SDM ini harus betul-betul fokus, tepat dan harus betul-betul terarah. Untuk itu saya minta program LPDP baik program beasiswa pendanaan riset maupun rehabilitasi pelayanan infrastruktur pendidikan untuk lebih dipotimalkan lagi," ucapnya. (***)