WhatsApp Image 2017-04-01 at 00.53.58
BeritaBengkulu.id - Sebagai implementasi gerakan masyarakat Indonesia bebas Tuberkulosis (TB), Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Provinsi Bengkulu melakukan kegiatan aksi “ketuk pintu”.
Aksi “ketuk pintu“ dilakukan bersamaan dengan peringatan  Hari Tuberkulosis Sedunia (TBS) di Provinsi Bengkulu, yang diperingati setiap tanggal 24 Maret.
Menurut Pimpinan Wilayah ‘Asyiyah Provinsi Bengkulu Zurnawati, kegiatan aksi “ketuk pintu” dimaksudkan, untuk memperluas cakupan pencarian penderita Tuberkulosis (TB) di daerah yang di sinyalir banyak terdapat masyarakat yang terjangkit TB tersebut.
“Kami melakukan aksi  “ketuk pintu” sebanyak 1.400 rumah perkabupaten/kota, sehingga di Provinsi Bengkulu ini nanti dapat bebas dari penyakit tuberkulosis,” kata Zurnawati.
Diungkapkannya, dalam kurun waktu satu bulan ini ( dari 1-31 Maret 2017 ), pihaknya telah menemukan  penderita TB sebanyak 49 orang di tiga wilayah. Dimana ada 13 orang penderita TB di Kota Bengkulu, 10 orang di Kabupaten Rejang lebong dan 26 orang di Kabupaten Lebong.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Edriwan  Mansyur mengatakan, pada tahun 2016,  ada 1.838 orang dari perkiraan penderita TB  sebanyak 9.257 orang, atau ada sekitar 19,9 persen penderita TB di Provinsi Bengkulu ini.
“Artinya masih banyak penderita yang belum ditemukan dan belum di obati, dan itu masih menjadi sumber penular,” katanya.
Dengan begitu, kata Edriwan, perlu adanya kegiatan masyarakat peduli  dan  aktif, untuk menemukan para penderita TB tersebut dan memfasilitasi penderita untuk diobati.
“Sehingga demikian,  dapat memutus mata rantai penularan penyakit yang dapat menimbulkan kematian tersebut,” kata Edriwan.
Untuk itulah, pihaknya melakukan kerjasama dengan organisasi sosial masyarakat dengan melakukan gerakan aksi “ketuk pintu”.
Dijelaskannya lebih lanjut, gerakan aksi  “ ketuk pintu” tersebut  berupa kunjungan langsung kerumah-rumah, guna memberikan edukasi tentang penyakit TB ke masyarakat,  serta melakukan indentifikasi penyakit  untuk menemukan orang terduga TB  dan mengobatinya.
“Dengan aksi “ Temukan Tuberkulosis Obati Sampai Sembuh (TOSS),  dapat membebaskan masyarakat Bengkulu dari penyakit menular TB” ujarnya.
Dilain pihak, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Bengkulu, Isakandar ZO yang turut hadir pada acara tersebut mengatakan, gerakan aksi “ketuk pintu” itu sangat bermanfaat untuk meminimalisir penularan dan penyebaran penyaklit TB di tengah masyarakat.
Diharapkan dengan kegiatan tersebut, sambungnya, yang disertai kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit TB, dapat sejalan derngan visi dan misi pemerintah Bengkulu dalam menuntaskan permasalahan kesehatan yang terjadi.
“Dengan Gerakan ketuk pintu ini, dapat mengetahui kondisi riil dilapangan. Sehingga nantinya dapat kita lakukan program lintas sektor untuk mengatasi persoalan kesehatan yang ada di masyarakat ,” tuturnya.
Diakhir acara tersebut, juga dilakukan penandatanganan komitmen untuk mendukung melakukan aksi  agar Provinsi Bengkulu bebas penyakit TB. (BB)

Ini Cara Bengkulu Tekan TBC

WhatsApp Image 2017-04-01 at 00.53.58
BeritaBengkulu.id - Sebagai implementasi gerakan masyarakat Indonesia bebas Tuberkulosis (TB), Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Provinsi Bengkulu melakukan kegiatan aksi “ketuk pintu”.
Aksi “ketuk pintu“ dilakukan bersamaan dengan peringatan  Hari Tuberkulosis Sedunia (TBS) di Provinsi Bengkulu, yang diperingati setiap tanggal 24 Maret.
Menurut Pimpinan Wilayah ‘Asyiyah Provinsi Bengkulu Zurnawati, kegiatan aksi “ketuk pintu” dimaksudkan, untuk memperluas cakupan pencarian penderita Tuberkulosis (TB) di daerah yang di sinyalir banyak terdapat masyarakat yang terjangkit TB tersebut.
“Kami melakukan aksi  “ketuk pintu” sebanyak 1.400 rumah perkabupaten/kota, sehingga di Provinsi Bengkulu ini nanti dapat bebas dari penyakit tuberkulosis,” kata Zurnawati.
Diungkapkannya, dalam kurun waktu satu bulan ini ( dari 1-31 Maret 2017 ), pihaknya telah menemukan  penderita TB sebanyak 49 orang di tiga wilayah. Dimana ada 13 orang penderita TB di Kota Bengkulu, 10 orang di Kabupaten Rejang lebong dan 26 orang di Kabupaten Lebong.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Edriwan  Mansyur mengatakan, pada tahun 2016,  ada 1.838 orang dari perkiraan penderita TB  sebanyak 9.257 orang, atau ada sekitar 19,9 persen penderita TB di Provinsi Bengkulu ini.
“Artinya masih banyak penderita yang belum ditemukan dan belum di obati, dan itu masih menjadi sumber penular,” katanya.
Dengan begitu, kata Edriwan, perlu adanya kegiatan masyarakat peduli  dan  aktif, untuk menemukan para penderita TB tersebut dan memfasilitasi penderita untuk diobati.
“Sehingga demikian,  dapat memutus mata rantai penularan penyakit yang dapat menimbulkan kematian tersebut,” kata Edriwan.
Untuk itulah, pihaknya melakukan kerjasama dengan organisasi sosial masyarakat dengan melakukan gerakan aksi “ketuk pintu”.
Dijelaskannya lebih lanjut, gerakan aksi  “ ketuk pintu” tersebut  berupa kunjungan langsung kerumah-rumah, guna memberikan edukasi tentang penyakit TB ke masyarakat,  serta melakukan indentifikasi penyakit  untuk menemukan orang terduga TB  dan mengobatinya.
“Dengan aksi “ Temukan Tuberkulosis Obati Sampai Sembuh (TOSS),  dapat membebaskan masyarakat Bengkulu dari penyakit menular TB” ujarnya.
Dilain pihak, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Bengkulu, Isakandar ZO yang turut hadir pada acara tersebut mengatakan, gerakan aksi “ketuk pintu” itu sangat bermanfaat untuk meminimalisir penularan dan penyebaran penyaklit TB di tengah masyarakat.
Diharapkan dengan kegiatan tersebut, sambungnya, yang disertai kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit TB, dapat sejalan derngan visi dan misi pemerintah Bengkulu dalam menuntaskan permasalahan kesehatan yang terjadi.
“Dengan Gerakan ketuk pintu ini, dapat mengetahui kondisi riil dilapangan. Sehingga nantinya dapat kita lakukan program lintas sektor untuk mengatasi persoalan kesehatan yang ada di masyarakat ,” tuturnya.
Diakhir acara tersebut, juga dilakukan penandatanganan komitmen untuk mendukung melakukan aksi  agar Provinsi Bengkulu bebas penyakit TB. (BB)