BeritaBengkulu.id - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pada September 2017, Kota Bengkulu mengalami deflasi sebesar -0,04 persen. Hal ini berdasarkan pemantauan di 82 kota di Indonesia. Dimana 50 kota mengalami inflasi dan 32 kota mengalami deflasi. 

"Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 1,59 persen dan inflasi terendah di Depok dan Mamuju sebesar 0,01 persen. Sedangkan kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Manado sebesar -1,04 persen dan deflasi terendah terjadi di Tembilahan sebesar -0,01 persen," tulis BPS.

Deflasi di Kota Bengkulu ini terjadi pada tiga kelompok pengeluaran. Adalah kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi tertinggi sebesar -0,47 persen. Selanjutnya, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,09 persen dan kelompok kesehatan sebesar -0,07 persen.

Sementara itu, ada empat kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi. Keempatnya adalah: kelompok sandang mengalami Inflasi sebesar
1,01 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,14 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,05 persen dan kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,03 persen.

dengan deflasi sebesar -0,04 persen ini, maka besarnya inflasi tahun kalender (laju inflasi) sebesar 2,79 persen, dan juga inflasi tahunan (year on year) tercatat sebesar 3,54 persen. (RL)

Kota Bengkulu Deflasi 0,04%


BeritaBengkulu.id - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pada September 2017, Kota Bengkulu mengalami deflasi sebesar -0,04 persen. Hal ini berdasarkan pemantauan di 82 kota di Indonesia. Dimana 50 kota mengalami inflasi dan 32 kota mengalami deflasi. 

"Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 1,59 persen dan inflasi terendah di Depok dan Mamuju sebesar 0,01 persen. Sedangkan kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Manado sebesar -1,04 persen dan deflasi terendah terjadi di Tembilahan sebesar -0,01 persen," tulis BPS.

Deflasi di Kota Bengkulu ini terjadi pada tiga kelompok pengeluaran. Adalah kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi tertinggi sebesar -0,47 persen. Selanjutnya, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,09 persen dan kelompok kesehatan sebesar -0,07 persen.

Sementara itu, ada empat kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi. Keempatnya adalah: kelompok sandang mengalami Inflasi sebesar
1,01 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,14 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,05 persen dan kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,03 persen.

dengan deflasi sebesar -0,04 persen ini, maka besarnya inflasi tahun kalender (laju inflasi) sebesar 2,79 persen, dan juga inflasi tahunan (year on year) tercatat sebesar 3,54 persen. (RL)