Hibah DRTPM Di Desa IV Suku Menanti, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu

MIMBARNUSA.com - Universitas Pat Petulai berkolaborasi dengan Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong pada Selasa (05 Desember 2023) kemarin telah melakukan sekolah lapang pembuatan ecoenzym (lanjutan). 

Pembuatan ecoenzym ini diawali dengan pelatihan melalui penyampaian materi dengan penjelasan berkaitan dengan formula dari pembuatan ecoenzym, dan kegiatan sekolah lapang yang diadakan pada hari ini merupakan lanjutan dari pelatihan yang telah dilakukan pada bulan Oktober 2023 lalu, Praktek ini merupakan rangkaian dari kolaborasi membangun masyarakat (kosabangsa) antara UPP dan UNIB tahun 2023 hibah pendanaan dari DRTPM. 

Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Desa IV Suku Menanti (Bapak Jumari) dan jajarannya yaitu Bapak M. Syarif (Sekdes) serta mitra sasaran dari kosabangsa UPP-UNIB 2023 yaitu kelompok tani Bima Saktal dan Tunas Jaya. Ini merupakan ajang belajar bersama pemanfaatan limbah organik yang berasal dari daerah sekitar. 

Kegiatan ini adalah upaya untuk menyikapi sampah yang tidak termanfaatkan dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Narasumber Kiky Nurfitri Sari, S.P., M.Si menyampaikan terdapat banyak manfaat dari ecoenzyme tidak hanya baik untuk tanaman, tetapi juga untuk lingkungan bahkan untuk kehidupan sehari-hari kita, seperti pupuk tanaman, pengusir hama, disinfektan, membunuh bakteri dan jamur sehingga dapat digunakan sebagai pembersih lantai, pestisida alami bahkan dapat untuk mengobati luka bakar ataupun bisul.

Sekolah lapang ini tidak hanya menyampaikan manfaat dan cara pembuatan ecoenzyme secara teori saja tetapi melalui sekolah lapang ini kelompok tani mitra mempraktekkan secara langsung pembuatan ecoenzym dari limbah kulit buah pisang, buah nanas, buah jeruk dan limbah sayuran yaitu kubis yang dipandu oleh Andika Prawanto, M.Si sebagai narasumber pendamping. 

Anggota kelompok tani sangat antusias dalam mempelajari dan membuat ecoenzyme ini, mulai dari merakit alat. Tipe fermentor yang digunakan aerob dan anaerob.

Manfaat yang diharapkan dari sekolah lapang ecoenzyme ini :

1. Mengedukasi masyarakat tentang bagaimana memaksimalkan pengolahan sampah, sehingga masyarakat lebih menyadari bahwa limbah sampah organik yang dihasilkan itu dapat diolah kembali mengurangi pencemaran lingkungan.

2. Mewujudkan hasil pertanian yang sehat tanpa residu kimia sehingga meyehatkan lingkungan.

3. Mengelola sampah organik menjadi barang ekonomi.



Kegiatan pelatihan, pendampingan dan sekolah lapang ini sejalan dengan tema dari kolaborasi membangun masyarakat antara Universitas Pat Petulai (UPP) dengan Universitas Bengkulu (UNIB) yaitu teknologi peningkatan kuantitas, kualitas produk dan pendapatan masyarakat desa IV Suku Menanti Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Masyarakat tidak hanya menjadi trampil tetapi juga dapat memanfaatkan peluang dari sampah organik untuk meningkatkan pendapatan. 


Program Kosabangsa Sekolah Lapang Pembuatan Ecoenzym

Hibah DRTPM Di Desa IV Suku Menanti, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu

MIMBARNUSA.com - Universitas Pat Petulai berkolaborasi dengan Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong pada Selasa (05 Desember 2023) kemarin telah melakukan sekolah lapang pembuatan ecoenzym (lanjutan). 

Pembuatan ecoenzym ini diawali dengan pelatihan melalui penyampaian materi dengan penjelasan berkaitan dengan formula dari pembuatan ecoenzym, dan kegiatan sekolah lapang yang diadakan pada hari ini merupakan lanjutan dari pelatihan yang telah dilakukan pada bulan Oktober 2023 lalu, Praktek ini merupakan rangkaian dari kolaborasi membangun masyarakat (kosabangsa) antara UPP dan UNIB tahun 2023 hibah pendanaan dari DRTPM. 

Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Desa IV Suku Menanti (Bapak Jumari) dan jajarannya yaitu Bapak M. Syarif (Sekdes) serta mitra sasaran dari kosabangsa UPP-UNIB 2023 yaitu kelompok tani Bima Saktal dan Tunas Jaya. Ini merupakan ajang belajar bersama pemanfaatan limbah organik yang berasal dari daerah sekitar. 

Kegiatan ini adalah upaya untuk menyikapi sampah yang tidak termanfaatkan dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Narasumber Kiky Nurfitri Sari, S.P., M.Si menyampaikan terdapat banyak manfaat dari ecoenzyme tidak hanya baik untuk tanaman, tetapi juga untuk lingkungan bahkan untuk kehidupan sehari-hari kita, seperti pupuk tanaman, pengusir hama, disinfektan, membunuh bakteri dan jamur sehingga dapat digunakan sebagai pembersih lantai, pestisida alami bahkan dapat untuk mengobati luka bakar ataupun bisul.

Sekolah lapang ini tidak hanya menyampaikan manfaat dan cara pembuatan ecoenzyme secara teori saja tetapi melalui sekolah lapang ini kelompok tani mitra mempraktekkan secara langsung pembuatan ecoenzym dari limbah kulit buah pisang, buah nanas, buah jeruk dan limbah sayuran yaitu kubis yang dipandu oleh Andika Prawanto, M.Si sebagai narasumber pendamping. 

Anggota kelompok tani sangat antusias dalam mempelajari dan membuat ecoenzyme ini, mulai dari merakit alat. Tipe fermentor yang digunakan aerob dan anaerob.

Manfaat yang diharapkan dari sekolah lapang ecoenzyme ini :

1. Mengedukasi masyarakat tentang bagaimana memaksimalkan pengolahan sampah, sehingga masyarakat lebih menyadari bahwa limbah sampah organik yang dihasilkan itu dapat diolah kembali mengurangi pencemaran lingkungan.

2. Mewujudkan hasil pertanian yang sehat tanpa residu kimia sehingga meyehatkan lingkungan.

3. Mengelola sampah organik menjadi barang ekonomi.



Kegiatan pelatihan, pendampingan dan sekolah lapang ini sejalan dengan tema dari kolaborasi membangun masyarakat antara Universitas Pat Petulai (UPP) dengan Universitas Bengkulu (UNIB) yaitu teknologi peningkatan kuantitas, kualitas produk dan pendapatan masyarakat desa IV Suku Menanti Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Masyarakat tidak hanya menjadi trampil tetapi juga dapat memanfaatkan peluang dari sampah organik untuk meningkatkan pendapatan.