MAKASSAR – Pemerintah terus berupaya untuk memberikan perhatian kepada dunia pendidikan. Utamanya kebutuhan dasar tenaga pendidik.
Seperti yang dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinis Sulawesi Selatan. Dalam waktu dekat akan membangun 800 unit rumah khusus guru di Sulsel. Sekitar 400 unit dibangun di Kabupaten Gowa, dan 400 unit lainnya di Kabupaten Maros.
Kepala Disdik Sulsel, Irman Yasin Limpo mengungkapkan, pada pembangunan perumahan guru tersebut, Pemerintah Provinsi Sulsel dalam hal ini Disdik Sulsel dan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Pertanahan, bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Perumnas, Bapertarum, dan pihak perbankan. Pembangunan perumahan guru tersebut untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan dengan memenuhi kebutuhan dasar pendidik dan tenaga kependidikan.
“Jika kebutuhan dasar guru terpenuhi, mereka akan fokus pada proses belajar mengajar,” kata Irman, Rabu (22/2).
Irman mengungkapkan, pembangunan perumahan untuk tahap awal akan dilakukan sebanyak 800 unit, masing-masing 400 unit di Kabupaten Gowa dan Maros. Untuk tahap selanjutnya akan terus dilakukan pembangunan, dengan asumsi kebutuhan hingga lima ribu unit.
“Yang bisa mendapatkan fasilitas ini adalah guru dan tenaga kependidikan, baik yang berstatus PNS maupun yang di sekolah swasta,” ujarnya.
Proses pengambilan atau kepemilikan rumah tersebut, lanjut Irman, sesuai proses yang ada. Harga rumah berkisar Rp 100 juta sampai Rp 129 juta, tergantung dari lokasinya. Ada dua tipe yang disiapkan, tipe 36/72 dan tipe 36/90.
Pemerintah menyiapkan subsidi sebesar Rp 16 juta hingga Rp 20 juta, sudah termasuk DP atau uang muka. Kemudahan lainnya, tidak ada biaya notaris, tanpa biaya administrasi di perbankan, PPN dan PPH nol persen, dan diskon 30 persen BPHTB.
“Kawasan ini juga dilengkapi fasilitas umum seperti sarana ibadah, dan lainnya. Rumah juga sudah lengkap dengan listrik dan air bersih,” terang Irman dalam keterangan resminya.
Ia menambahkan, saat ini pembebasan lahan sudah selesai dan pembangunan perumahan akan dimulai bulan Maret nanti. Rencananya, seratus unit pertama sudah bisa dibagikan pada semester pertama.
“Kami akan coba memenuhi sesuai kebutuhan para guru. Ini project pertama ada perumahan guru di Indonesia, dan kami harap ini bisa menjadi inspirasi bagi semua untuk memperlihatkan keberpihakan terhadap dunia pendidikan,” imbuhnya.
Adapun syarat untuk mendapatkan rumah tersebut, terdaftar sebagai guru dan tenaga kependidikan di Sulsel, telah mengabdi minimal tiga tahun, belum memiliki rumah sendiri, belum mendapatkan subsidi lain, dan memiliki NPWP. (*/pojoksatu)

800 Unit Rumah untuk Guru

MAKASSAR – Pemerintah terus berupaya untuk memberikan perhatian kepada dunia pendidikan. Utamanya kebutuhan dasar tenaga pendidik.
Seperti yang dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinis Sulawesi Selatan. Dalam waktu dekat akan membangun 800 unit rumah khusus guru di Sulsel. Sekitar 400 unit dibangun di Kabupaten Gowa, dan 400 unit lainnya di Kabupaten Maros.
Kepala Disdik Sulsel, Irman Yasin Limpo mengungkapkan, pada pembangunan perumahan guru tersebut, Pemerintah Provinsi Sulsel dalam hal ini Disdik Sulsel dan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Pertanahan, bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Perumnas, Bapertarum, dan pihak perbankan. Pembangunan perumahan guru tersebut untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan dengan memenuhi kebutuhan dasar pendidik dan tenaga kependidikan.
“Jika kebutuhan dasar guru terpenuhi, mereka akan fokus pada proses belajar mengajar,” kata Irman, Rabu (22/2).
Irman mengungkapkan, pembangunan perumahan untuk tahap awal akan dilakukan sebanyak 800 unit, masing-masing 400 unit di Kabupaten Gowa dan Maros. Untuk tahap selanjutnya akan terus dilakukan pembangunan, dengan asumsi kebutuhan hingga lima ribu unit.
“Yang bisa mendapatkan fasilitas ini adalah guru dan tenaga kependidikan, baik yang berstatus PNS maupun yang di sekolah swasta,” ujarnya.
Proses pengambilan atau kepemilikan rumah tersebut, lanjut Irman, sesuai proses yang ada. Harga rumah berkisar Rp 100 juta sampai Rp 129 juta, tergantung dari lokasinya. Ada dua tipe yang disiapkan, tipe 36/72 dan tipe 36/90.
Pemerintah menyiapkan subsidi sebesar Rp 16 juta hingga Rp 20 juta, sudah termasuk DP atau uang muka. Kemudahan lainnya, tidak ada biaya notaris, tanpa biaya administrasi di perbankan, PPN dan PPH nol persen, dan diskon 30 persen BPHTB.
“Kawasan ini juga dilengkapi fasilitas umum seperti sarana ibadah, dan lainnya. Rumah juga sudah lengkap dengan listrik dan air bersih,” terang Irman dalam keterangan resminya.
Ia menambahkan, saat ini pembebasan lahan sudah selesai dan pembangunan perumahan akan dimulai bulan Maret nanti. Rencananya, seratus unit pertama sudah bisa dibagikan pada semester pertama.
“Kami akan coba memenuhi sesuai kebutuhan para guru. Ini project pertama ada perumahan guru di Indonesia, dan kami harap ini bisa menjadi inspirasi bagi semua untuk memperlihatkan keberpihakan terhadap dunia pendidikan,” imbuhnya.
Adapun syarat untuk mendapatkan rumah tersebut, terdaftar sebagai guru dan tenaga kependidikan di Sulsel, telah mengabdi minimal tiga tahun, belum memiliki rumah sendiri, belum mendapatkan subsidi lain, dan memiliki NPWP. (*/pojoksatu)