BeritaBengkulu.id - Sebuah studi di Inggris menemukan bahwa nyeri saat berhubungan seks menimpa sejumlah perempuan.

Survei ini mengikuti hampir 7.000 wanita yang aktif secara seksual dan menemukan bahwa satu dari 10 wanita melaporkan beberapa jenis nyeri selama hubungan seksual.

Peneliti yang mempresentasikan penemuan mereka di BJOG: An International Journal of Obstetri dan Ginekologi, mencatat bahwa seks menyakitkan (dispareunia) merupakan masalah kronis yang menimpa wanita di seluruh dunia.

Sampling dari wanita berusia 16-74 tahun, menemukan bahwa wanita di akhir 50-an dan 60-an yang paling sering mengalaminya, meskipun wanita yang lebih muda pun tak luput dari nyeri seks ini.
Nyeri saat berhubungan seks bisa disebabkan oleh kekeringan Ms. V, terutama pasca-menopause, tetapi bisa juga diakibatkan oleh hal yang lebih serius seperti penyakit menular seksual (PMS), endometriosis, dan fibroid (pertumbuhan sel yang tidak normal pada rahim).

Penyebab emosional seperti kecemasan juga bisa berperan. Stres hanya membuat semuanya menjadi lebih buruk.

Seperempat dari perempuan yang melaporkan seks menyakitkan mengatakan hal itu terjadi sering atau sepanjang waktu dalam enam bulan terakhir.

Sekitar 33 persen mengatakan mereka tidak bahagia dengan kehidupan seks mereka.

“Rasa malu menyebabkan banyak perempuan tidak mencari bantuan (atas nyeri sesk yang dialami, red)” kata penulis utama Dr. Kirstin Mitchell, seperti dilansir laman Fox News, Minggu (19/2).

Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan pendidikan seks yang lebih baik saat masih sekolah. (***)

1 dari 10 Wanita Merasakan Sakit saat Bercinta


BeritaBengkulu.id - Sebuah studi di Inggris menemukan bahwa nyeri saat berhubungan seks menimpa sejumlah perempuan.

Survei ini mengikuti hampir 7.000 wanita yang aktif secara seksual dan menemukan bahwa satu dari 10 wanita melaporkan beberapa jenis nyeri selama hubungan seksual.

Peneliti yang mempresentasikan penemuan mereka di BJOG: An International Journal of Obstetri dan Ginekologi, mencatat bahwa seks menyakitkan (dispareunia) merupakan masalah kronis yang menimpa wanita di seluruh dunia.

Sampling dari wanita berusia 16-74 tahun, menemukan bahwa wanita di akhir 50-an dan 60-an yang paling sering mengalaminya, meskipun wanita yang lebih muda pun tak luput dari nyeri seks ini.
Nyeri saat berhubungan seks bisa disebabkan oleh kekeringan Ms. V, terutama pasca-menopause, tetapi bisa juga diakibatkan oleh hal yang lebih serius seperti penyakit menular seksual (PMS), endometriosis, dan fibroid (pertumbuhan sel yang tidak normal pada rahim).

Penyebab emosional seperti kecemasan juga bisa berperan. Stres hanya membuat semuanya menjadi lebih buruk.

Seperempat dari perempuan yang melaporkan seks menyakitkan mengatakan hal itu terjadi sering atau sepanjang waktu dalam enam bulan terakhir.

Sekitar 33 persen mengatakan mereka tidak bahagia dengan kehidupan seks mereka.

“Rasa malu menyebabkan banyak perempuan tidak mencari bantuan (atas nyeri sesk yang dialami, red)” kata penulis utama Dr. Kirstin Mitchell, seperti dilansir laman Fox News, Minggu (19/2).

Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan pendidikan seks yang lebih baik saat masih sekolah. (***)