BeritaBengkulu.id - Salah satu yang menarik perhatian dari kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Bali, Sabtu (4/3) lalu adalah tentang perbincangannya dengan seorang pastor memakai bahasa Arab. Pemimpin umat Katolik sempat ngobrol dengan Raja Salman itu adalah Romo Evensius Dewantoro Boli Daton. Tak pelak sosok yang akrab disapa Romo Venus itu pun menjadi perhatian lantaran berita tentang perbincangannya dengan Raja Salman langsung viral. 
Beberapa wartawan pun langsung mengujukan permintaan wawancara kepadanya. Pria asal Larantuka, Flores Timur, NTT yang kini bertugas menjadi pastor di Paroki Maria Bunda Segala Bangsa, Puja Mandala, Nusa Dua. Dia pun berbagi cerita tentang pengalamannya bertemu dengan raja berjuluk Penjaga Dua Kota Suci itu. “Kami memang sudah terdaftar untuk menyambut bersama Gubernur, Pangdam dan lainnya,” tuturnya.
Pria yang lahir pada 2 Mei 1969 ini mengaku saat raja Salman turun dari pesawat waktu itu, turut memberikan ucapan selamat datang kepada sang raja. Menurut dia, para rombongan hanya diberi waktu tiga menit untuk bersalaman dengan pria 81 tahun yang baru saja didaulat menjadi raja Arab Saudi sejak dua tahun lalu itu.
Nah, begitu mendapat giliran bersalaman, Romo Venus mengucapkan, ahlan wa sahlan ya malik sambil menjabat tangannya. Raja pun menurutnya langsung tersenyum dan tertegun. “Iya, raja kemudian mengatakan sesuatu, namun kurang begitu jelas. Tapi saya tangkap dari mimiknya itu, dia mengatakan anda Katolik,” ungkapnya.
Bagi Romo Venus, respons singkat yang dilakukan oleh Raja Salman, baginya sangat meneduhkan karena raja membawa wajah ke-Islaman yang teduh. “Ini yang sangat berkesan di hati. Ia datang ke negara kita yang mayoritas Islam, dan kita semua tahu akhir-akhir ini, negeri kita digoncang dan diuji kerukunannya,” terangnya.
Justru, Raja Salman datang dengan wajah ke Islaman yang teduh dan merangkul semuannya. “Saya melihat dari kedatangannya ke Bali, memang umat di Bali ini bukan Islam. Tapi raja mau datang. Ini kan luar biasa. Dan bisa ketemu semua pihak, bukan hanya Islam saja, tapi semua pihak,” terangnya.
Sebagai seorang tokoh agama Katolik, hal tersebut pun membuat terkejut rombongan yang lainnya, termasuk Menteri Pariwisata, Arief Yahya yang turut serta dalam penyambutan tersebut. Rombongan tak menyangka bahwa Romo Venus bisa berbahasa Arab. (***)

Pengakuan Pastor Katolik yang Ngobrol dengan Raja Salman Pakai Bahasa Arab

BeritaBengkulu.id - Salah satu yang menarik perhatian dari kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Bali, Sabtu (4/3) lalu adalah tentang perbincangannya dengan seorang pastor memakai bahasa Arab. Pemimpin umat Katolik sempat ngobrol dengan Raja Salman itu adalah Romo Evensius Dewantoro Boli Daton. Tak pelak sosok yang akrab disapa Romo Venus itu pun menjadi perhatian lantaran berita tentang perbincangannya dengan Raja Salman langsung viral. 
Beberapa wartawan pun langsung mengujukan permintaan wawancara kepadanya. Pria asal Larantuka, Flores Timur, NTT yang kini bertugas menjadi pastor di Paroki Maria Bunda Segala Bangsa, Puja Mandala, Nusa Dua. Dia pun berbagi cerita tentang pengalamannya bertemu dengan raja berjuluk Penjaga Dua Kota Suci itu. “Kami memang sudah terdaftar untuk menyambut bersama Gubernur, Pangdam dan lainnya,” tuturnya.
Pria yang lahir pada 2 Mei 1969 ini mengaku saat raja Salman turun dari pesawat waktu itu, turut memberikan ucapan selamat datang kepada sang raja. Menurut dia, para rombongan hanya diberi waktu tiga menit untuk bersalaman dengan pria 81 tahun yang baru saja didaulat menjadi raja Arab Saudi sejak dua tahun lalu itu.
Nah, begitu mendapat giliran bersalaman, Romo Venus mengucapkan, ahlan wa sahlan ya malik sambil menjabat tangannya. Raja pun menurutnya langsung tersenyum dan tertegun. “Iya, raja kemudian mengatakan sesuatu, namun kurang begitu jelas. Tapi saya tangkap dari mimiknya itu, dia mengatakan anda Katolik,” ungkapnya.
Bagi Romo Venus, respons singkat yang dilakukan oleh Raja Salman, baginya sangat meneduhkan karena raja membawa wajah ke-Islaman yang teduh. “Ini yang sangat berkesan di hati. Ia datang ke negara kita yang mayoritas Islam, dan kita semua tahu akhir-akhir ini, negeri kita digoncang dan diuji kerukunannya,” terangnya.
Justru, Raja Salman datang dengan wajah ke Islaman yang teduh dan merangkul semuannya. “Saya melihat dari kedatangannya ke Bali, memang umat di Bali ini bukan Islam. Tapi raja mau datang. Ini kan luar biasa. Dan bisa ketemu semua pihak, bukan hanya Islam saja, tapi semua pihak,” terangnya.
Sebagai seorang tokoh agama Katolik, hal tersebut pun membuat terkejut rombongan yang lainnya, termasuk Menteri Pariwisata, Arief Yahya yang turut serta dalam penyambutan tersebut. Rombongan tak menyangka bahwa Romo Venus bisa berbahasa Arab. (***)