BALI – Jika pengamanan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud di Jakarta tidak begitu tampak ketat, beda halnya ketika nanti di Bali. Di Pulau Dewata, rombongan Kerajaan Arab Saudi akan dijaga ekstra ketat.
Sebanyak enam kapal perang akan disiagakan mengawasi perairan. Ada enam unit kapal perang dan dua di antaranya KRI. Pengamanan tersebut dimulai dari jarak 1 mil dari pantai.
Sedangkan pengaman terhadap pesawat kerajaan tersebut, pihaknya menegaskan hanya sebatas pengamanan luar saja. Terkait pengamanan dalam pesawat tersebut, hanya dilakukan oleh tim mereka.
Apel Pasukan Gabungan dari TNI/Polri untuk mengecek kesiapan pengamanan rombongan Raja Arab Salman bin Abdulaziz Al-Saud, digelar di Lapangan Lagoon Nusa Dua, Bali, pada Jumat pagi (3/3) sekitar pukul 08.00 wita.
Apel gelar pasukan tersebut sebagai prosedur tetap pengamanan tamu VIP.
Dalam agenda tersebut Kapolda Bali, Irjen Pol Dr Petrus R Golose bersama dengan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko melakukan pemeriksaan personel pengamanan kedatangan rombongan raja Arab.
Pangdam IX Udayanan Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko menyampaikan bahwa gelar apel tersebut adalah untuk mengecek kesiapan sebelum pasukan bertugas sesuai peran masing-masing secara bertahap sampai hari H.
“Pasukan Gabungan TNI/Polri pagi ini gelar pasukan terakhir dalam rangka Persiapan Pengamanan Kunjungan Raja Arab Saudi beserta Rombongan ke Provinsi Bali. Persiapan pasukan gabungan dari TNI, jajaran kepolisian dan pemerintah daerah sekitar 2.500 personil mencakup semua bidang kegiatan. Kami sudah menentukan di titik titik mana penjagaan akan dilakukan, tentunya yang dianggap bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kami siapkan pasukan pasukan mulai anti teror hingga sniper,” terangnya kepada Bali Expres (Jawa Pos Group).
Saat disinggung ke mana lokasi wisata yang akan dikunjungi, pihaknya hanya menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada kepastian dari beliau untuk berkunjung ke mana.
“Kedatangan Raja Arab merupakan suatu kehormatan yang harus disambut dengan pengamanan yang baik. Penekanan dari pihak mereka ini merupakan kunjungan pribadi. Terkait permintaan khusus tersebut tentunya sangat berbeda dengan kunjungannya di Jakarta. Harapan besarnya, tentu penghormatan terhadap privasi mereka, kalau tugas pengamanan ya tetap dilakukan. Namun kami harus pandai-pandai supaya kebebasan tamu tidak terganggu,” terangnya. (***)