Serakah, Tabot Dirusak Rohidin & Syafril

Helmi Gubernur, Tabot Bakal Lebih Meriah


BENGKULU - Calon Gubernur Bengkulu Helmi Hasan diserang kampanye hitam. Ia diisukan akan meniadakan tabot bila nanti menang Pilkada.


Padahal, Helmi Hasan diketahui sudah menyelenggarakan event tabot sejak 10 tahun yang lalu. 


"Tabot itu dulu kewenangan Pemerintah Kota (Pemkot), kemudian diambil alih oleh Pemerintah Provinsi. Artinya Helmi lebih dulu urus tabot ketimbang Rohidin," kata anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Teuku Zulkarnain.


Usai diambil Pemprov, sambung Teuku, Helmi pun berkreasi untuk meningkatkan kebudayaan Bengkulu dengan melaksanakan Karnaval Batik. Beriringan dengan festival Tabot, Helmi pun undang beberapa duta besar dari negara lain ke Bengkulu.


"Ingat gak? Dulu Helmi undang Dubes Iran ke Bengkulu untuk melihat langsung festival Tabot dan karnaval batik," jelasnya.


Tak hanya karnaval batik, Teuku melanjutkan, Helmi berkreasi dengan menyelenggarakan Semarak Merah Putih. Di Semarak Merah Putih ditampilkan doll, tari-tari adat, dan kebudayaan Bengkulu lainnya.



"Jadi kalau ada yang bilang Helmi anti budaya Bengkulu, itu hoaks, itu ngarang," kata Teuku.


Sementara itu, Tokoh Adat Bengkulu Junaidi Zul, isu Helmi anti budaya Bengkulu itu sengaja diluncurkan lawan politik Helmi Hasan. Padahal, faktanya berbeda.


"Tidak ada itu (Helmi anti budaya). Justru sebaliknya, Helmi sangat mendukung pelaksanaan Tabot saat masih ditangani oleh Pemkot," jelasnya.


Di sisi lain, ia juga sayangkan komentar pelaku budaya tabot Ir Syafril.


"Saya kasihan dengan Ir Syafril ini karena setiap pelaksaan Tabot selalu bermasalah dan di tahun 2023 pelaksanaan Tabot sempat diperiksa Polda Bengkulu, dengan dugaan Korupsi,” tambah Junaidi Zul.


Selain itu pelaksaan tabot tiap tahun bukan semakin meriah, tetapi semakin hilang tidak ada kemajuan. Banyak rangkaian prosesi tabot yang hilang dan dihilangkan selama Safril jadi ketua KKT.


"Kalau Helmi jadi gubernur, saya yakin Tabot bakal lebih meriah," kata dia.

Helmi Lebih Dulu Urus Tabot Ketimbang Rohidin



Calon Gubernur Bengkulu nomor urut 01 Helmi Hasan mempunyai solusi jitu untuk meningkatkan harga buah tandan segar kelapa sawit di Bengkulu supaya petani sawit sejahtera.


Jika diamanahkan menjadi Gubernur diperiode mendatang, Helmi memiliki gagasan membangun pabrik minyak goreng. Hal ini disampaikan saat kampanye progran unggulan di Kecamatan Kelam Tengah Kaur, Sabtu (5/10/2024).


Helmi mengatakan, dengan adanya pabrik minyak goreng di Bengkulu, harga komoditas sawit akan melonjak naik karena buah sawit tidak perlu lagi dijual keluar dari Bengkulu, melainkan diproses sendiri hingga menjadi minyak goreng karena sudah ada pabrik.


"Kalau ada pabrik minyak goreng, sawit yang ada di Bengkulu kita olah sendiri sampai jadi minyak goreng. Jadi petani tidak lagi khawatir harga sawit akan jeblok, karena kita sudah punya pabrik. Insya Allah itu akan jadi kalau Gubernurnya Helmi-Mian," terang Helmi.


Helmi Hasan dihadapan warga juga menyatakan akan mengembangkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di desa-desa agar meningkatkan perekonomian masyarakat Provinsi Bengkulu.


Helmi juga memastikan seluruh warga Provinsi Bengkulu akan merasakan program yang telah dirasakan warga Kota Bengkulu yang digagas Helmi sewaktu Walikota Bengkulu, seperti pelayanan kesehatan terbaik, berobat gratis, Ambulance Gratis, Pejabat mengangkat anak yatim jadi anak angkat dan lainnya.

Bangun Pabrik Minyak Goreng, Solusi Jitu Helmi-Mian Naikan Harga Sawit



BENGKULU - Helmi Hasan mengatakan akan menyukseskan program ambulans gratis bila nantinya terpilih sebagai gubernur. Ini ia sampaikan saat pengukuhan tim pemenangan di Kecamatan Kelam Tengan, Kaur, Sabtu (5/10).


"Nanti kita akan siapkan 1 desa 1 ambulans," tegas Helmi.


Apakah itu hanya sekedar janji? Helmi sampaikan program ambulans gratis sudah berjalan di Kota Bengkulu.


"APBD provinsi itu ada Rp3 triliun, dan itu cukup untuk mencanangkan program ambulans gratis," jelasnya.


Dengan adanya ambulans gratis, Helmi harap tak ada lagi warga Kaur yang kesusahan saat berobat ke Rumah Sakit.


Ia pun mengingatkan pernah ada warga Kaur yang membawa jenazah bayinya menggunakan kantong plastik. Ini terjadi karena gubernur saat ini membebani masyarakat dengan mewajibkan bayar bila menggunakan ambulans milik pemprov.


"Kisa ini tidak boleh terjadi lagi," pungkasnya. (cho)

Helmi-Mian Akan Bagikan Ambulans ke Semua Desa



BENGKULU - Warga Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur siap memperjuangkan hak anak-anak yatim, piatu, yatim piatu bersama Helmi-Mian. Perjuangan bersama itu akan dilakukan warga dengan memenangkan Helmi Hasan sebagai Gubernur Bengkulu dan Mian sebagai Wakil Gubernur Bengkulu periode yang akan datang. 


"Siap perjuangkan anak yatim bersama Helmi-Mian?," tanya Helmi Calon Gubernur Bengkulu nomor urut 01 Helmi Hasan saat kampanye di Kaur, Sabtu 5 Oktober 2024.


Pernyataan Helmi tersebut langsung dijawab tegas oleh ratusan masyarakat yang hadir di lokasi kampanye"Siap menagkan Helmi-Mian," terang warga riuh. 


Dihadapan warga Kaur, Helmi menyatakan, memperjuangkan hak anak yatim dengan diangkat anak oleh pejabat Provinsi Bengkulu merupakan salah satu upaya menjemput keberkahan dari langit agar diturunkan ke bumi. 


"Dengan para pejabat mengangkat anak yatim sebagai anak angkat. Insya Allah akan turun keberkahan untuk masyarakat Bengkulu," ucap Helmi disambut riuh teriakan Helmi-Mian Gubernur.


Program pdjabat mengangkat anak yatim sebagai anak yatim tersebut telah dilaksanakan Helmi sewaktu menjadi Walikota Bengkulu. Seluruh anak yatim diangkat anak oleh pejabat dan haknya dipenuhi. 


Program yang telah sukses tersebut kemudian diadopsi Helmi dan dijadikan salah satu program unggulan dalam Pilgub Bengkulu. Tujuannya agar seluruh anak yatim di Provinsi Bengkulu diangkat anak dan dipenuhi haknya selayaknya anak-anak lainnya. 


"Insya Allah, dengan membahagiakan anak yatim, keberkahan akan turun dari langit dengan keberkahan untuk masyarakat," tutup Helmi. 

Warga Kaur Sepakat Ganti Gubernur


BENGKULU - Calon Gubernur Helmi Hasan kampanye di keluarga besar mantan Gubernur Agusrin. Dia pun disambut antusias oleh seluruh keluarga yang hadir.


Kendati malam hari, suasana kampanye berlangsung meriah. Helmi disambut dengan tabuhan rebana para ibu-ibu majelis taklim dan pencak silat khas budaya Bengkulu.

 

Di hadapan para pendukungnya, Helmi mengatakan akan mengadopsi program-program yang telah berhasil di Kota Bengkulu selama 2 periode kepemimpinannya.


Di bidang infrastruktur, Helmi dan Mian akan fokus pada program jalan mulus. Sebab, kondisi seluruh jalan provinsi saat ini sangat memprihatinkan.


"Jalan di Lebong itu misalnya, dari dulu kecil. Jangan diperbaiki, tebas bayang aja tidak," kata Helmi, Jumat (4/10).


Di bidang kesehatan, Helmi akan kembali memprioritaskan program BPJS gratis dan pengadaan ambulans di setiap desa. 


"Nanti sopir ambulans-nya warga deaa itu lah. Sehingga tercipta ribuan lapangan kerja," jelas Ketua DPW PAN Bengkulu itu.


Untuk peningkatan ekonomi, Helmi-Mian juga akan memperkuat fungsi BUMD dan BUMDes. 


"Saya sudah keliling ke desa-desa dan ternyata tidak ada intervensi anggaran pemprov ke desa. Ke depan kita akan bantu desa untuk mendapatkan haknya dari APBD provinsi," pungkasnya.

Helmi Disambut Antusias Di Keluarga Agusrin Najamuddin


BENGKULU - Pasangan Calon Gubernur & Wakil Gubernur Helmi Hasan-Mian unggul di semua kalangan usia. Ini terungkap dari data survey yang dilakukan oleh LSI Denny JA, beberapa waktu yang lalu.



Dari data survey, elektabilitas Helmi-Mian di segmen laki-laki sebesar 43.1%, sementara Rohidin-Meri hanya 22.5%. 


Di segmen perempuan, Helmi-Mian juga unggul dengan elektabilitas sebesar 41.3%, dibanding Rohidin-Meri (24.8%). Sisanya belum menentukan pilihan atau tidak menjawab.


Demikian di segmen pemilih berdasarkan usia, pasangan Helmi Hasan-Mian unggul di semua kalangan usia pemilih dari rivalnya. 


Diantaranya, menang di usia 19 tahun ke bawah sebanyak 46,4%, di usia 20-29 menang sebanyak 39,05%, di usia 30-39 tahun menang sebanyak 37,4%. 


Tertinggi di kalangan usia 40-49 tahun, Helmi-Mian menang sebanyak 47,3%. Dan di usia 50 tahun keatas menang sebanyak 40,8%.


"Dari hasil survey kita, pasangan Helmi-Mian menang di semua kalangan usia dibanding rivalnya," ujar Direktur CPI LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas.

Hasil Survey LSI, Helmi-Mian Menang Di Semua Kalangan Usia



BENGKULU - Sekretaris Partai Perindo Kabupaten Kepahiang Mus Mulyadi dan Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu Tejo Suroso saling lapor ke Polres Kepahiang. 


Mus Mulyadi melaporkan Tejo Suroso terkait dugaan penganiayaan. Sedangkan Tejo Suroso melaporkan Mus Mulyadi terkait dugaan pengancaman. 


Versi Mus Mulyadi dari video pengakuannya yang viral, dia menyatakan mundur dari Tim Sukses (Timses)  Pasangan Calon Gubernur Bengkulu nomor urut 02 Rohidin Mersyah-Meriani karena mendapat penganiayaan dari Kadis PUPR Provinsi Bengkulu.


Saat dikonfirmasi wartawan, Mus Mulyadi menyatakan dugaan penganiayaan yang dialaminya terjadi, Kamis malam 3 Oktober 2024 berawal dari Tejo berkunjung ke Posko Pemenangan Rohidin-Meri (Romer) yang ada di Kabupaten Kepahiang. Tejo kemudian ngobrol dengan Tim Romer lainnya, yakni Arbi dan Iwan Badar. Selang 10 menit, Tejo pamit pulang.


"Kejadiannya tadi malam. Karena kenal dengan Tejo, kakak kasih kursi, kakak sambut baik lah. Waktu dia mau balik, berkali-kali kakak ajak salaman tapi ditepis," jelasnya.


Merasa dipermalukan, Mulyadi pun menyusul Tejo di parkiran. "Saya tanya ada masalah apa? Kita ini kawan lama, sejak 2005 kenal," ungkap Mulyadi pada Tejo.


Tanpa jawaban, Mulyadi bilang langsung ditinju oleh Tejo. "Teduduk kakak kau ni," cerita Mulyadi.


Akibat itu, ia langsung visum dan melaporkan Tejo ke Polres Kepahiang. Apabila tidak ditindak, ia akan adukan ke Polda Bengkulu.


"Saya sudah koordinasi dengan pengacara saya, Dede Freinsten," jelasnya.


Tak hanya itu, ia pun memutuskan untuk mundur dari Tim RoMer.


"Untuk apa saya bantu Romer. Anak buahnya aja ninju saya," demikian Mulyadi.


Sementara versi Tejo Suroso, dikutip dari laporannya ke Polres Kepahiang, pada Kamis 3 Oktober 2024 sekira pukul 20.00 WIB ia menghadiri acara Yasinan di Pasar Kepahiang Kecamatan Kepahiang bukan ke Posko.


Saat Yasinan selesai, Tejo pamit pulang. "Saat terlapor (Mus Mulyadi) mengejar atau menghampiri saya dan langsung mengancam dengan kata-kata Mati Kau," katanya dikutip dari laporan polisi nomor: LP/B/148/X2024/SPKT/POLRES KEPAHIANG/POLDA BENGKULU tanggal 03 Oktober 2024.


Dalam laporan disebutkan, saat itu Mus Mulyadi sambil memegang kerah baju Tejo dan mendorong Tejo. Saat Mus Mulyadi ingin memukul, Tejo langsung menghindar dan spontan memukul Mus Mulyadi.


"Setelah itu banyak warga yang datang memisahkan pelapor (Tejo) dan terlapor (Mus Mulyadi), atas kejadian tersebut pelapor merasa tidak senang dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Kepahiang," demikian dikutip dari laporan.


Terkait insiden tesebut, wartawan ini sudah berupaya mengonfirmasi Kadis PUPR Provinsi Bengkulu Tejo Suroso. Namun sayangnya, hingga berita ini diturunkan, wartawan belum mendapatkan jawaban dari pesan yang dikirim. (Anto Jeger)

Sekretaris Perindo Kepahiang & Kadis PUPR Provinsi Bengkulu Saling Lapor Polisi




BENGKULU - Kepala Dinas PU Provinsi Bengkulu Tejo Suroso dilapor ke Polres Kepahiang. Ia dilaporkan oleh Mus Mulyadi, Jumat (4/10).


Mus Mulyadi yang merupakan Sekretaris Perindo Kepahiang itu mengaku telah dianiaya oleh Tejo Suroso.


"Kejadiannya tadi malam," kata Mus Mulyadi.


Kronologisnya, kata Mulyadi, Tejo berkunjung ke Posko Pemenangan Rohidin-Meri (RoMer) yang ada di Kabupaten Kepahiang. 


"Karena kenal dengan Tejo, kakak kasih kursi, kakak sambut baik lah," cerita Mulyadi.


Tejo kemudian ngobrol dengan tim Romer lain lain, yakni Arbi dan Iwan Badar. Selang 10 menit, Tejo pamit balik.


"Waktu dia mau balik, berkali-kali kakak ajak salaman tapi ditepis," jelasnya.


Merasa dipermalukan, Mulyadi pun menyusul Tejo di parkiran. "Saya tanya ada masalah apa? Kita ini kawan lama, sejak 2005 kenal," ungkap Mulyadi pada Tejo.


Tanpa jawaban, Mulyadi bilang ia pun langsung ditinju oleh Tejo. "Teduduk kakak kau ni," cerita Mulyadi.


Akibat itu, ia langsung visum dan melaporkan Tejo ke Polres Kepahiang. Apabila tidak ditindak, ia akan adukan ke Polda Bengkulu.


"Saya sudah koordinasi dengan pengacara saya, Dede Freinsten," jelasnya.


Tak hanya itu, ia pun memutuskan untuk mundur dari Tim RoMer.


"Untuk apa saya bantu RoMer. Anak buahnya aja ninju saya," demikian Mulyadi.

Ditinju Kadis PU Provinsi, Sekretaris Perindo Ini Mundur Dari Tim RoMer