BeritaBengkulu.id - Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Bustasar mengatakan madrasah kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga pengajar pada beberapa mata pelajaran. Diantaranya guru kesenian, olahraga, bimbingan Konseling, dan lainnya.
Kekurangan ini terjadi karena adanya kebijakan moratorium perekrutan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
"Hal ini bukan hanya terjadi di Bengkulu, tapi juga di provinsi lain. Meski begitu kekurangan tenaga pendidik tersebut, bisa ditanggulangi madrasah dengan merekrut tenaga honor yang dibiayai dana Biaya Operasional Sekolah (BOS)," terangnya.
Masih dikatakan Bustasar, kekurangan guru diakui berdampak terhadap peningkatan kualitas akademik siswa/siswi. Apalagi jika dibandingkan antara jumlah guru dengan jumlah siswa madrasah saat ini tidak seimbang.
“Ruang kelas dan tenaga pendidik sangat berpengaruh peningkatan kualitas anak didik,” katanya.
Terkait kekurangan guru ini, Bustasar menyatakan, keluhan itu ditampung terlebih dulu dan dijadikan program prioritas pada tahun selanjutnya untuk disampaikan ke Kemenag RI.
(BE)
Moratorium CPNS, Madrasah Kekurangan Guru
BeritaBengkulu.id - Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Bustasar mengatakan madrasah kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga pengajar pada beberapa mata pelajaran. Diantaranya guru kesenian, olahraga, bimbingan Konseling, dan lainnya.
Kekurangan ini terjadi karena adanya kebijakan moratorium perekrutan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
"Hal ini bukan hanya terjadi di Bengkulu, tapi juga di provinsi lain. Meski begitu kekurangan tenaga pendidik tersebut, bisa ditanggulangi madrasah dengan merekrut tenaga honor yang dibiayai dana Biaya Operasional Sekolah (BOS)," terangnya.
Masih dikatakan Bustasar, kekurangan guru diakui berdampak terhadap peningkatan kualitas akademik siswa/siswi. Apalagi jika dibandingkan antara jumlah guru dengan jumlah siswa madrasah saat ini tidak seimbang.
“Ruang kelas dan tenaga pendidik sangat berpengaruh peningkatan kualitas anak didik,” katanya.
Terkait kekurangan guru ini, Bustasar menyatakan, keluhan itu ditampung terlebih dulu dan dijadikan program prioritas pada tahun selanjutnya untuk disampaikan ke Kemenag RI.
(BE)