BeritaBengkulu.id - Dua siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Bengkulu terpaksa harus mengikuti pelaksanaan Ujian Nasional 2017 di dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas II Bengkulu.
Kepala Sub Bagian Umum Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas II Bengkulu Juli Prihanto di Bengkulu, Selasa, menyebutkan, keduanya merupakan pelajar di SMP negeri di Kota Bengkulu.
"Ada dua orang, kita sudah persiapkan ruangan ujian, mereka akan mengikuti UN selama empat hari ke depan, " kata dia.
Keduanya berinisial RP dan PS, dua anak ini merupakan warga binaan dari LPKA Bengkulu bukan tahanan titipan. PS tersangkut kasus pencabulan dan RP kasus pencurian.
"Tidak ada perlakukan khusus bagi mereka, mereka sama dengan pelajar lainnya yakni mendapatkan ruangan ujian dari kami dan pengawas dari dinas pendidikan," kata dia lagi.
RP dan PS tidak mengikuti pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), melainkan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) yang mulai digelar pukul 10.30 WIB.
"Jadwalnya sama dengan UNKP yang di sekolah, tidak lebih awal atau pun lebih lambat, perlakuannya sama," ucapnya.
Untuk kebebasan belajar sebagai persiapan UN, LPKA Bengkulu memberikan waktu bagi keduanya untuk belajar sejak satu minggu yang lalu.
Mereka juga dapat pendampingan dari petugas LPKA dalam memahami pelajaran, RP dan PS juga diberikan keleluasaan untuk memanfaatkan perpustakaan.
"Sayangnya karena kita keterbatasan ruang di LPKA ini, jadi kita tidak bisa memberikan tempat khusus bagi mereka untuk belajar, keduanya tetap sekamar dengan warga binaan lainnya yang tidak ujian," ujarnya.
(Ant)
2 Siswa Ikut UN di LP
BeritaBengkulu.id - Dua siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Bengkulu terpaksa harus mengikuti pelaksanaan Ujian Nasional 2017 di dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas II Bengkulu.
Kepala Sub Bagian Umum Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas II Bengkulu Juli Prihanto di Bengkulu, Selasa, menyebutkan, keduanya merupakan pelajar di SMP negeri di Kota Bengkulu.
"Ada dua orang, kita sudah persiapkan ruangan ujian, mereka akan mengikuti UN selama empat hari ke depan, " kata dia.
Keduanya berinisial RP dan PS, dua anak ini merupakan warga binaan dari LPKA Bengkulu bukan tahanan titipan. PS tersangkut kasus pencabulan dan RP kasus pencurian.
"Tidak ada perlakukan khusus bagi mereka, mereka sama dengan pelajar lainnya yakni mendapatkan ruangan ujian dari kami dan pengawas dari dinas pendidikan," kata dia lagi.
RP dan PS tidak mengikuti pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), melainkan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) yang mulai digelar pukul 10.30 WIB.
"Jadwalnya sama dengan UNKP yang di sekolah, tidak lebih awal atau pun lebih lambat, perlakuannya sama," ucapnya.
Untuk kebebasan belajar sebagai persiapan UN, LPKA Bengkulu memberikan waktu bagi keduanya untuk belajar sejak satu minggu yang lalu.
Mereka juga dapat pendampingan dari petugas LPKA dalam memahami pelajaran, RP dan PS juga diberikan keleluasaan untuk memanfaatkan perpustakaan.
"Sayangnya karena kita keterbatasan ruang di LPKA ini, jadi kita tidak bisa memberikan tempat khusus bagi mereka untuk belajar, keduanya tetap sekamar dengan warga binaan lainnya yang tidak ujian," ujarnya.
(Ant)