BeritaBengkulu.id - Rumah susun mahasiswa (Rusunawa) Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) telah resmi untuk difungsikan oleh mahasiswi UMB.

Turut hadir dalam persmian tersebut yaitu Rektor Universitas Prof. Dr. Hazairin, Sh (Unihaz) Dr. Ir. Yulfiperius, M.Si, Plt. Rektor IAIN Prof. Dr. H. Sirajuddin, M.MH, Ketua LPPM Universitas Bengkulu (Unib) Dr. Ir. Abimayu Dipo N, MP, Ketua LPPM IAIN Syamsudin, M.Pd, Ketua LPPM Unihaz Dr. Dodo Sutardi, M.Pd, Ketua LPPM UMB Dr. Sunaryadi, M.Si beserta jajaran dekan, karyawan dan staf UMB dan tamu penting lainnya.
Setelah melakukan pemotongan pita, Dirjend beserta rektor UMB, gubernur, walikota dan rombongan langsung melakukan pemantauan ke rusunawa. Perlu diketahui rusunawa kampus IV UMB ini memiliki 90 unit kamar dengan luas 6×4 m2. Luas bangunan sendiri mencapai 1243,2 m2. 
Rusunawa ini terdiri dari empat lantai, pada lantai pertama terdapat 18 unit kamar, di lantai dua sampai lantai empat terdapat 24 unit kamar. Masing-masing kamar dapat bisa ditempati dua orang. jadi jika dikalkulasikan, rusunawa tersbeut mempunyai kasitas menampung mahasiswa sebanyak 180 orang. Fasilitas yang dimiliki yaitu dua unit meja belajar, dua unit kursi belajar, dua unit lemari pakaian, dan satu unit tempat tidur.
Ketika memasuki rusunawa tersebut, dirjend beserta rombongan dibuat kagum dengan aktivitas mahasiswa UMB yang sedang menggelar kegiatan qatam Alquran. Selanjutnya rombongan bergerak memantau kamar dan fasilitas lainnya.
Ahmad Dasan mengatakan dengan diresmikannya rusunawa untuk segera difungsikan dapat membantu mahasiswa UMB yang kurang mampu, dalam hal ini kurang mampu untuk membayar kontrakan. Rektor menuturkan tidak seluruhnya dari mahsiswa UMB yang berjumlah hampir mencapai 10 ribu ini mempunyai sanak family di Kota Bengkulu. 
Rusunawa tersebut dinamai menjadi Rusunawa Siti Waidah. Sebab gedung Kampus IV UMB sebelumnya dinamai KH. Ahmad Dahlan yang merupkan suami dari Siti Waidah. 
“Adminitrasinya yaitu Rp 2 juta untuk satu tahun,” terang Ahmad.
Rusunawa ini dikhuskan untuk mahasiswi UMB saja. Selaian itu, rektor menuturkan dengan adanya kampus IV UMB ini diharapkan dapat  memutus rantai kemiskinan di Bengkulu. Salah satu contoh yaitu masyarakat sekitar kampus IV UMB dapat mendirikan kontrakan yang dapat disewa. Sehingga mendatangkan keuntungan ekonomi. UMB juga bertujuan untuk membangun ekonomi Bengkulu dengan penyebaran kampus di Kota Bengkulu. 
“Kita memberikan manfaat yang baik untuk masyarajat sekitar,” kata Ahmad.
Ucapan terimkasih tidak lupa rektor sampaikan atas apresiasi dan dukungan dari Kementerian PUPERA dan Pemerintah Daerah Bengkulu dalam hal ini Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Bengkulu. Ke depannya, UMB kembali berencana akan membangun rusunawa untuk mahasiswa laki-laki UMB dengan bantuan APBD Pemerintah Daerah Bengkulu. 
“Gubernur dan Walikota menyatakan siap, jadi kita siapkan lahannya kembali untuk siapmemulai pembangunan,” terang Ahmad.
Sementara itu, Dirjend Kementrian PUPERA Dr. Ir. Syarif Burhanuddin, M.Eng snagat mengapresiasi terobosan yang dilakukan oleh UMB dengan membangunan rusunawa. Syarif menyampaikan dewasa ini pembangunan infrstruktur menjadi sangat penting dan diinginkan oleh masyarakat. Dalam hal ini UMB sudah memberikan pembangunan tersebut memenuhi apa yang diinginkan oleh mahasiswa UMB khusunya. 
“Ini bagian dari program pembangunan rusunawa Kementrian PUPERA,” ucap Syarif.
Syarif mengimbau kepada UMB untuk segera melangkapi berkas sertifikat sehingga dapat iserah terimakan menjadi aset Yayasan UMB. Serta pembentukan struktur administrasi. Setelah diresmikan maka tanggung jawab penuh diserahkan kepada rektor UMB dan Yayasan UMB sendiri baik itu dalam pemeliharaan dan sebagainya. 
“Sehingga anak cucu kita dapat menikmati gedung ini nantinya. Kita harapkan cepat dalam mengurusi berkas tersebut. sehingga tidak ada keterlambatan,” tutur Syarif.
Selain itu, Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti berharap UMB selalu memberikan terbosoan di sektor pendidikan dengan pembangunan infrastruktur bahkan dalam SDM mahasiswa UM sendiri. 
“Pemerintah daerah siap untuk mendukung,” tegas Ridwan.
Semenatara itu, dalam persemian rusunawa tersebut, turut digelar penandatanganan nota kesepahaman Pemprov dengan UMB, Unihaz dan IAIN tentang pendidikan pengajaran penelitian pada masyarakat serta pembangunan di daerah Bengkulu. 
Penandatanganan dilakukan bersama oleh masing-masing rektor didampingi langsung oleh gubernur, Dirjend PUPERA, walikota. Lalu dilanjutkan dengan MoU dengan Dinas Koperasi UKM dengan LPPM Unib, IAIN, Unihaz dan UMB melalui program pengelolaan dan pengembangan kuliah kerja nyata.
(RB)

Rusunawa UMB Cuma Untuk Mahasiswi


BeritaBengkulu.id - Rumah susun mahasiswa (Rusunawa) Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) telah resmi untuk difungsikan oleh mahasiswi UMB.

Turut hadir dalam persmian tersebut yaitu Rektor Universitas Prof. Dr. Hazairin, Sh (Unihaz) Dr. Ir. Yulfiperius, M.Si, Plt. Rektor IAIN Prof. Dr. H. Sirajuddin, M.MH, Ketua LPPM Universitas Bengkulu (Unib) Dr. Ir. Abimayu Dipo N, MP, Ketua LPPM IAIN Syamsudin, M.Pd, Ketua LPPM Unihaz Dr. Dodo Sutardi, M.Pd, Ketua LPPM UMB Dr. Sunaryadi, M.Si beserta jajaran dekan, karyawan dan staf UMB dan tamu penting lainnya.
Setelah melakukan pemotongan pita, Dirjend beserta rektor UMB, gubernur, walikota dan rombongan langsung melakukan pemantauan ke rusunawa. Perlu diketahui rusunawa kampus IV UMB ini memiliki 90 unit kamar dengan luas 6×4 m2. Luas bangunan sendiri mencapai 1243,2 m2. 
Rusunawa ini terdiri dari empat lantai, pada lantai pertama terdapat 18 unit kamar, di lantai dua sampai lantai empat terdapat 24 unit kamar. Masing-masing kamar dapat bisa ditempati dua orang. jadi jika dikalkulasikan, rusunawa tersbeut mempunyai kasitas menampung mahasiswa sebanyak 180 orang. Fasilitas yang dimiliki yaitu dua unit meja belajar, dua unit kursi belajar, dua unit lemari pakaian, dan satu unit tempat tidur.
Ketika memasuki rusunawa tersebut, dirjend beserta rombongan dibuat kagum dengan aktivitas mahasiswa UMB yang sedang menggelar kegiatan qatam Alquran. Selanjutnya rombongan bergerak memantau kamar dan fasilitas lainnya.
Ahmad Dasan mengatakan dengan diresmikannya rusunawa untuk segera difungsikan dapat membantu mahasiswa UMB yang kurang mampu, dalam hal ini kurang mampu untuk membayar kontrakan. Rektor menuturkan tidak seluruhnya dari mahsiswa UMB yang berjumlah hampir mencapai 10 ribu ini mempunyai sanak family di Kota Bengkulu. 
Rusunawa tersebut dinamai menjadi Rusunawa Siti Waidah. Sebab gedung Kampus IV UMB sebelumnya dinamai KH. Ahmad Dahlan yang merupkan suami dari Siti Waidah. 
“Adminitrasinya yaitu Rp 2 juta untuk satu tahun,” terang Ahmad.
Rusunawa ini dikhuskan untuk mahasiswi UMB saja. Selaian itu, rektor menuturkan dengan adanya kampus IV UMB ini diharapkan dapat  memutus rantai kemiskinan di Bengkulu. Salah satu contoh yaitu masyarakat sekitar kampus IV UMB dapat mendirikan kontrakan yang dapat disewa. Sehingga mendatangkan keuntungan ekonomi. UMB juga bertujuan untuk membangun ekonomi Bengkulu dengan penyebaran kampus di Kota Bengkulu. 
“Kita memberikan manfaat yang baik untuk masyarajat sekitar,” kata Ahmad.
Ucapan terimkasih tidak lupa rektor sampaikan atas apresiasi dan dukungan dari Kementerian PUPERA dan Pemerintah Daerah Bengkulu dalam hal ini Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Bengkulu. Ke depannya, UMB kembali berencana akan membangun rusunawa untuk mahasiswa laki-laki UMB dengan bantuan APBD Pemerintah Daerah Bengkulu. 
“Gubernur dan Walikota menyatakan siap, jadi kita siapkan lahannya kembali untuk siapmemulai pembangunan,” terang Ahmad.
Sementara itu, Dirjend Kementrian PUPERA Dr. Ir. Syarif Burhanuddin, M.Eng snagat mengapresiasi terobosan yang dilakukan oleh UMB dengan membangunan rusunawa. Syarif menyampaikan dewasa ini pembangunan infrstruktur menjadi sangat penting dan diinginkan oleh masyarakat. Dalam hal ini UMB sudah memberikan pembangunan tersebut memenuhi apa yang diinginkan oleh mahasiswa UMB khusunya. 
“Ini bagian dari program pembangunan rusunawa Kementrian PUPERA,” ucap Syarif.
Syarif mengimbau kepada UMB untuk segera melangkapi berkas sertifikat sehingga dapat iserah terimakan menjadi aset Yayasan UMB. Serta pembentukan struktur administrasi. Setelah diresmikan maka tanggung jawab penuh diserahkan kepada rektor UMB dan Yayasan UMB sendiri baik itu dalam pemeliharaan dan sebagainya. 
“Sehingga anak cucu kita dapat menikmati gedung ini nantinya. Kita harapkan cepat dalam mengurusi berkas tersebut. sehingga tidak ada keterlambatan,” tutur Syarif.
Selain itu, Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti berharap UMB selalu memberikan terbosoan di sektor pendidikan dengan pembangunan infrastruktur bahkan dalam SDM mahasiswa UM sendiri. 
“Pemerintah daerah siap untuk mendukung,” tegas Ridwan.
Semenatara itu, dalam persemian rusunawa tersebut, turut digelar penandatanganan nota kesepahaman Pemprov dengan UMB, Unihaz dan IAIN tentang pendidikan pengajaran penelitian pada masyarakat serta pembangunan di daerah Bengkulu. 
Penandatanganan dilakukan bersama oleh masing-masing rektor didampingi langsung oleh gubernur, Dirjend PUPERA, walikota. Lalu dilanjutkan dengan MoU dengan Dinas Koperasi UKM dengan LPPM Unib, IAIN, Unihaz dan UMB melalui program pengelolaan dan pengembangan kuliah kerja nyata.
(RB)