BeritaBengkulu.id - Harga bawah putih di sejumlah pasar tradisional Bengkulu, bergerak naik dari Rp 45.000 menjadi Rp 50.000/kg.

Sedangkan barang kebutuhan pokok lainnya, seperti minyak goreng, tepung terigu, gula, beras, dan jenis sembako lainnya hingga minggu kedua Ramadan masih relatif stabil.

Dari pantuan SP di pasar tradisional Panorama, Kota Bengkulu, Rabu (14/6) pagi menyebutkan, meski harga bawang putih naik, tapi stok barang tersebut ditangan para pedagang setempat cukup banyak.

"Stok bawang putih di pedagang cukup banyak, tapi harganya naik Rp 5.000/kg. Ini terjadi karena pembelian di tingkat distributor terjadi kenaikan, sehingga kami pedagang terpaksa menyesuaikan harga penjualan kepada konsumen," kata Nilawati (42), pedagang bumbu masak di Pasar Panorama, Kota Bengkulu.

Ia mengatakan, kenaikan harga bawang putih di Kota Bengkulu, terjadi sejak sepekan lalu secara bertahap. Pertama naik Rp 1.000/kg, kemudian naik lagi Rp 2.000/kg dan akhirnya naik sebesar Rp 5.000/kg dari sebelumnya Rp 45.000/kg.

Diperkirakan kenaikan harga bawang putih ini, akan terus berlanjut hingga mendekati Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah nanti, karena permintaan bumbu masak ini dari konsumen akan meningkat tajam.
Nilawati berharap kenaikan harga bawang putih ini segera diantisipasi Disperindag Bengkulu, dan instansi terkait dengan menggelar pasar murah di beberapa titik di daerah ini.

Dengan demikian, harga bawang putih di sejumlah pasar tradisional di Bengkulu, dapat dikendalikan dan meski terjadi kenaikan masih dalam kewajaran.

Hal senada diungkapkan Hermanto (32), pedagang bumbuk masak lainnya. Ia mengatakan, kenaikan harga bawang putih sebesar Rp 5.000/kg membuat omzet pedagang sempat menurun dari biasanya.

Hal ini terjadi karena konsumen mengurangi pembelian bawang putih. Jika selama ini sekali beli 1 kg, kini tinggal 0,5 kg. Demikian pula pemilik usaha rumah makan, pedagang bakso, pedagang jenis makanan lainnya juga mengurangi membeli bawang putih.

Bila selama ini sekali beli bawang putih 2-3 kg, kini tinggal 1-2 kg saja, karena harganya mahal. Sebab, jika mereka tetap membeli bawang putih sesuai kebutuhan, maka keuntungan dari hasil usaha mereka akan berkurang untuk membeli bumbu masak tersebut, katanya.

Sementara itu, Kepala Divre Bulog Bengkulu, Subali Agung Gunawan mengatakan, untuk mengantisipasi kenaikan harga bawang putih menjelang Hari Raya Idul Fitri pihaknya akan menggelar operasi pasar di daerah ini.

Selain itu, akan meningkatkan stok bawang putih di setiap rumah pangan yang didirikan Bulog setempat, sehingga masyarakat Kota Bengkulu, dengan mudah mendapatkan bumbu masak tersebut.
Dengan demikian, harga bawang putih di Bengkulu, mendekati lebaran Idul Fitri nanti, akan stabil di bawah Rp 50.000/kg, dan meski terjadi kenaikan tidak terlalu tinggi sehingga masyarajat dapat membeli bumbu masak ini sesuai kebutuhan, katanya. 

(Berita Satu)

Harga Bawang Putih Melonjak, Rp 50.000 per Kg

BeritaBengkulu.id - Harga bawah putih di sejumlah pasar tradisional Bengkulu, bergerak naik dari Rp 45.000 menjadi Rp 50.000/kg.

Sedangkan barang kebutuhan pokok lainnya, seperti minyak goreng, tepung terigu, gula, beras, dan jenis sembako lainnya hingga minggu kedua Ramadan masih relatif stabil.

Dari pantuan SP di pasar tradisional Panorama, Kota Bengkulu, Rabu (14/6) pagi menyebutkan, meski harga bawang putih naik, tapi stok barang tersebut ditangan para pedagang setempat cukup banyak.

"Stok bawang putih di pedagang cukup banyak, tapi harganya naik Rp 5.000/kg. Ini terjadi karena pembelian di tingkat distributor terjadi kenaikan, sehingga kami pedagang terpaksa menyesuaikan harga penjualan kepada konsumen," kata Nilawati (42), pedagang bumbu masak di Pasar Panorama, Kota Bengkulu.

Ia mengatakan, kenaikan harga bawang putih di Kota Bengkulu, terjadi sejak sepekan lalu secara bertahap. Pertama naik Rp 1.000/kg, kemudian naik lagi Rp 2.000/kg dan akhirnya naik sebesar Rp 5.000/kg dari sebelumnya Rp 45.000/kg.

Diperkirakan kenaikan harga bawang putih ini, akan terus berlanjut hingga mendekati Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah nanti, karena permintaan bumbu masak ini dari konsumen akan meningkat tajam.
Nilawati berharap kenaikan harga bawang putih ini segera diantisipasi Disperindag Bengkulu, dan instansi terkait dengan menggelar pasar murah di beberapa titik di daerah ini.

Dengan demikian, harga bawang putih di sejumlah pasar tradisional di Bengkulu, dapat dikendalikan dan meski terjadi kenaikan masih dalam kewajaran.

Hal senada diungkapkan Hermanto (32), pedagang bumbuk masak lainnya. Ia mengatakan, kenaikan harga bawang putih sebesar Rp 5.000/kg membuat omzet pedagang sempat menurun dari biasanya.

Hal ini terjadi karena konsumen mengurangi pembelian bawang putih. Jika selama ini sekali beli 1 kg, kini tinggal 0,5 kg. Demikian pula pemilik usaha rumah makan, pedagang bakso, pedagang jenis makanan lainnya juga mengurangi membeli bawang putih.

Bila selama ini sekali beli bawang putih 2-3 kg, kini tinggal 1-2 kg saja, karena harganya mahal. Sebab, jika mereka tetap membeli bawang putih sesuai kebutuhan, maka keuntungan dari hasil usaha mereka akan berkurang untuk membeli bumbu masak tersebut, katanya.

Sementara itu, Kepala Divre Bulog Bengkulu, Subali Agung Gunawan mengatakan, untuk mengantisipasi kenaikan harga bawang putih menjelang Hari Raya Idul Fitri pihaknya akan menggelar operasi pasar di daerah ini.

Selain itu, akan meningkatkan stok bawang putih di setiap rumah pangan yang didirikan Bulog setempat, sehingga masyarakat Kota Bengkulu, dengan mudah mendapatkan bumbu masak tersebut.
Dengan demikian, harga bawang putih di Bengkulu, mendekati lebaran Idul Fitri nanti, akan stabil di bawah Rp 50.000/kg, dan meski terjadi kenaikan tidak terlalu tinggi sehingga masyarajat dapat membeli bumbu masak ini sesuai kebutuhan, katanya. 

(Berita Satu)