BENGKULU - Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP) Provinsi Bengkulu respon cepat atas keluhan petani di Desa Rindu Hati Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah yang terancam gagal panen akibat jebolnya irigasi di daerah itu.
Rabu (1/3/2017) pagi, Dinas TPHP Provinsi Bengkulu melalui Kepala Bidang Sarana dan prasarana dan Kepala Seksi Pengembangan Lahan dan Air beserta staf turun ke lokasi untuk melihat langsung saluran irigasi yang jebol akibat terjangan air.
“Kami sengaja datang untuk mengetahui bentuk kerusakan irigasi,” kata Kepala Bidang Sarana dan prasarana DTPHP Provinsi Bengkulu Helmi Yuliandri SP MT, kepada bengkulunews.co.id, Rabu (1/3/2017).
Helmi mengatakan, dari hasil pantaunya ada sekitar 70 hektare sawah yang terancam gagal panen akibat jebolnya saluran irigasi ini. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kepala Desa setempat dan Dinas TPHP Kabupaten Bengkulu Tengah untuk mencari solusi agar irigasi ini segera diperbaiki.
“Dari hasil koordinasi, kami meminta dinas Pertanian Bengkulu Tengah berkoordinasi dengan dinas PU Bengkulu Tengah untuk mengatasi masalah irigasi tersebut. Apabila dari pihak kabupaten belum juga ada respon terkait masalah tersebut maka kami yang akan mengambil alih (memperbaikinya),” ungkap Helmi.
Dia menambahkan, pihaknya memberikan waktu satu minggu kepada pihak kabupaten karena jika tidak cepat teratasi puluhan hektar sawah akan gagal panen.
“Kasian petani kalau tidak segera di perbaiki. Masalahnya puluhan hektar sawah akan gagal panen,” sambungnya.
Sementara itu, kepala desa (Kades) Rindu Hati, Sutan Muchlis sangat berterima kasih atas respon cepat dari Dinas TPHP provinsi Bengkulu yang langsung tanggap.
“Kami mengapresiasi atas tanggap dari pihak Dinas TPHP provinsi Bengkulu beserta rombongan yang langsung datang kesini untuk meninjau lokasi,” katanya. (***)

Irigasi Jebol, Petani Terancam Gagal Panen

BENGKULU - Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP) Provinsi Bengkulu respon cepat atas keluhan petani di Desa Rindu Hati Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah yang terancam gagal panen akibat jebolnya irigasi di daerah itu.
Rabu (1/3/2017) pagi, Dinas TPHP Provinsi Bengkulu melalui Kepala Bidang Sarana dan prasarana dan Kepala Seksi Pengembangan Lahan dan Air beserta staf turun ke lokasi untuk melihat langsung saluran irigasi yang jebol akibat terjangan air.
“Kami sengaja datang untuk mengetahui bentuk kerusakan irigasi,” kata Kepala Bidang Sarana dan prasarana DTPHP Provinsi Bengkulu Helmi Yuliandri SP MT, kepada bengkulunews.co.id, Rabu (1/3/2017).
Helmi mengatakan, dari hasil pantaunya ada sekitar 70 hektare sawah yang terancam gagal panen akibat jebolnya saluran irigasi ini. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kepala Desa setempat dan Dinas TPHP Kabupaten Bengkulu Tengah untuk mencari solusi agar irigasi ini segera diperbaiki.
“Dari hasil koordinasi, kami meminta dinas Pertanian Bengkulu Tengah berkoordinasi dengan dinas PU Bengkulu Tengah untuk mengatasi masalah irigasi tersebut. Apabila dari pihak kabupaten belum juga ada respon terkait masalah tersebut maka kami yang akan mengambil alih (memperbaikinya),” ungkap Helmi.
Dia menambahkan, pihaknya memberikan waktu satu minggu kepada pihak kabupaten karena jika tidak cepat teratasi puluhan hektar sawah akan gagal panen.
“Kasian petani kalau tidak segera di perbaiki. Masalahnya puluhan hektar sawah akan gagal panen,” sambungnya.
Sementara itu, kepala desa (Kades) Rindu Hati, Sutan Muchlis sangat berterima kasih atas respon cepat dari Dinas TPHP provinsi Bengkulu yang langsung tanggap.
“Kami mengapresiasi atas tanggap dari pihak Dinas TPHP provinsi Bengkulu beserta rombongan yang langsung datang kesini untuk meninjau lokasi,” katanya. (***)